Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

Investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja. Pilihan investasi pendidikan juga harus mempertimbangkan tingkatan pendidikan. Jelas sekali bahwa pendidikan dasar memberikan manfaat sosial yang paling besar diantara tingkat pendidikan lainnya. Melihat kenyataan ini maka struktur alokasi pembiayaan pendidikan harus direformasi. Itulah sebabnya Profesor Kinosita menyarankan bahwa yang diperlukan di Indonesia adalah pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang canggih. Proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknnya bertumpu pada empat pilar yaitu learning to know, learning to do, leraning to be dan learning live together yang dapat dicapai melalui delapan kompetensi dasar yaitu membaca, menulis, mendengar, menutur, menghitung, meneliti, menghafal dan menghayal. Anggaran pendidikan nasional seharusnya diprioritaskan untuk mengentaskan pendidikan dasar 9 tahun dan bila perlu diperluas menjadi 12 tahun. Selain itu pendidikan dasar seharusnya “benar-benar” dibebaskan dari segala beban biaya. Dikatakan “benar-benar” karena selama ini wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah tidaklah gratis. Apabila semua anak usia pendidikan dasar sudah terlayani mendapatkan pendidikan tanpa dipungut biaya, barulah anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan tingkat selanjutnya.

Di Era digital serta atmosfer Metaverse sangat mempengaruhi dunia pendidikan khususnya pendidikan dasar. Sumber Daya Manusia dituntut untuk menguasai tehnologi dengan segala metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan di era sekarang ini. Disini perlu adalah pilihan yang tepat dalam menentukan investasi pendidikan untuk generasi anak kita yang tidak hanya pandai dalam keilmuan umum, eksak tetapi juga sangat menekankan keilmuan agama dengan keistimewaan pembentukan karakter insan yang berakhlakul karimah. Karena pendidikan tanpa akhlak tidaklah berarti, karena dalam agama Islam Akhlak adalah number satu dalam pembentukan karakter Islami.

Madrasah Ibtidaiyah Mazraatul Ulum adalah sekolah dasar yang menjunjung tinggi akhlakul karimah, hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran ektrakulikuler dalam bidang keagamaan dengan kajian kitab salaf, tartil quran serta pembacaan doa-doa disela pembelajaran umum, eksak dan pengetahuan alam. Sumber Daya Pendidiknya juga memberikan replikasi diri dalam kehidupan sehari-hari untuk selalu menghormati kepada sesame apalagi kepada orang tua dan juga para guru-guru. Salah satu tradisi yang masih selalu terjaga adalah menjalin silaturahmi antar civitas akademika dengan program halal bihalal yang dilaksanakan setelah hari raya idul fitri sebagai cermin bahwa setiap siswa dan seluruh civitas akademika memiliki peran dan fungsi yang sama sebagai manusia sehingga semuanya memiliki tendensi “dosa atau khilaf” sehingga perlu adanya forum jumpa halal bihalal.

Madrasah Ibtidaiyah merupakan investasi yang bernilai tinggi dikarena didalamnya tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan yang diperlukan sebagai bekal menjalani kehidupan serta menata masa depan tetapi juga memberikan bekal serta pengetahuan dalam bidang keagamaan yang terkonsep serta teraktualisasi secara langsung sebagai bekal kehidupan di akhirat. Dan semua sarana dan prasana itu telah dilengkapi oleh salah satu lembaga pendidikan dasar yang namanya Madrasah Ibtidaiyah NU Mazraatul Ulum yang berada di Desa Paciran Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur.

Ingatlah pendidikan dunia saja itu kurang berarti tanpa adanya bekal pendidikan akhirat yang itu tercermin dalam Madrasah Ibtidaiyah. Selagi belum melangkah untuk merugi maka investasikan generasi bangsa kita ke Madrasah Ibtidaiyah karena disanalah investasi yang tertinggi.

By: Eny Latifah

(Alumni Mazra’atul Ulum Paciran Lamongan)